Laporan Hasil Observasi




LAPORAN HASIL OBSERVASI
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
“Mengamati Siswa dan Guru saat Pelajaran Kimia”

Kelas Observasi XI MIA 2
MAN 1 Kota Tangerang Selatan

DISUSUN OLEH :
1.      Dina Hasna Rofi’ah                              (11160162000044)
 2.      Firda Tri Lestari                                    (11160162000052)
3.      Rahmawati Maharani                           (11160162000057)
4.      Nur Apriliani Rachman                        (11160162000062)
 5.      Tika Reformatika                                  (11160162000066)
 6.      Siti Nafisah                                           (11160162000068)

Pendidikan Kimia 2B



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS  SYARIFHIDAYATULLAH
JAKARTA
2017



GURU

Hasil Observasi:
Kami melakukan observasi ke sekolah MAN Serpong atau MAN 1 Tangerang Selatan pada tanggal 19 April 2017. Guru kimia yang kami observasi bernama Ibu Susi.

1.      Apa yang dilakukan guru, ketika memulai pelajaran (setelah mengucapkan salam)?
Jawab:
Hal pertama yang dilakukan oleh ibu Susi setelah mengucapkan salam, yaitu mengabsen siswa yang tidak hadir. Kemudian beliau menjelaskan materi apa yang akan dipelajari pada hari itu. Beliau juga menjelaskan tujuan serta kompetensi dasar dari materi tersebut. Materi yang diajarkan pada hari itu adalah hasil kali kelarutan (ksp). Media yang digunakan berupa power point.

2.      Bagaimana guru memotivasi siswa agar tertarik mengikuti pelajaran kimia (dari awal pelajaran dimulai sampai pelajaran selesai)?
Jawab:
Guru tersebut memberikan kesan bahwa pelajaran kimia tidak sulit dan tidak menyeramkan dengan cara mengajarnya, dengan  sabar dan tidak menakutkan. Beliau  juga memberikan contoh dengan yang ada dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat mudah untuk membayangkannya. Selain itu beliau juga memberikan contoh dalam  bentuk  animasi  sehingga pelajaran tidak membosankan.

3.      Apa saja masalah yang dihadapi guru kimia selama pelajaran berlangsung? Dan bagaimana sikap guru tersebut menyelesaikan masalah yang dihadapi?
Jawab:
            Masalah yang dihadapi selama mengajar, yaitu kelas yang kurang kondusif. Siswa banyak yang asik sendiri dengan dunianya, saat ditanya siswa pasif, saat diminta untuk menjelaskan di depan tidak ada yang merespon. Masalah lainnya adalah kesulitan beberapa siswa memahami materi yang disampaikan. Menghadapi masalah tersebut, ibu Susi melakukan beberapa cara untuk mengatasinya, yaitu dengan memukul meja beberapa kali  (tetapi tidak begitu keras) agar siswa memperhatikan, jika siswa tersebut masih tidak memperhatikan guru itu akan memanggil namanya dan memintanya untuk diam dan memperhatikan. Guru yang kami observasi termasuk tipe guru yang jarang kami temukan pada guru kimia yang lain, yaitu sikapnya yang sabar saat mengajar, sehingga kami juga jarang sekali mendengar ada bentakan atau omelan dari guru tersebut kepada para siswa.

4.      Apakah ada evaluasi selama KBM berlangsung (selama kegiatan observasi berlangsung)?
Jawab:
Selama kegiatan belajar berlangsung guru juga memberikan evaluasi berupa soal-soal mengenai materi yang sudah dijelaskan. Melalui soal tersebut guru juga meminta siswa untuk menjelaskannya di depan kelas. Sehingga guru mengetahui sejauh mana siswa mengerti materi tersebut.

5.      Bagaimana sikap guru ketika ada siswa yang agak lambat dalam memahami pelajaran kimia?
Jawab:
Sikap guru itu terhadap siswa yang agak lambat dalam memahami pelajaran kimia, yaitu tidak segan-segan untuk menjelaskannya hingga paham. Beliau tidak sungkan untuk menghampiri siswa yang tidak mengerti materi itu, dan menjelaskannya dengan sabar hingga anak itu mengerti.

6.      Bagaimana sikap guru ketika siswa dengan cepat memahami pelajaran kimia?
Jawab:
            Sikap guru ketika siswa dengan cepat memahami pelajaran kimia, yaitu memberikan penghargaan berupa ucapan positif atau pujian serta memberikan kesempatan kepada siswa tersebut untuk membagi ilmunya kepada siswa lain yang belum mengerti.

7.      Apakah fasilitas sekolah sudah mendukung atau belum untuk mata pelajaran kimia?
Jawab:
            Fasilitas di sekolah tersebut sudah cukup memadai untuk pembelajaran kimia. Fasilitas tersebut berupa Lab yang dikhususkan untuk mata pelajaran kimia. Kekurangannya adalah tidak adanya laboran sehingga guru harus merangkap menjadi laboran juga. Sebelum memiliki Lab, ketika ingin praktikum siswa diajak ke MAN Insan Cendekia Serpong untuk meminjam laboratorium. Lokasi sekolah ini cukup dekat dengan PDAM sehingga beberapa kali siswa diajak ke sana untuk mengamati secara langsung proses pemurnian air.

8.      Bagaimana perkembangan emosi guru selama pelajaran kimia berlangsung?
Jawab:
            Selama kegiatan belajar berlangsung perkembangan emosi guru tidak begitu signifikan. Guru itu sangat sabar dalam menjelaskan materi dan menanggapi candaan siswa.

9.      Bagaimana metode pengajaran yang dilakukan guru selama observasi berlangsung?
Jawab:
            Metode pengajaran yang dilakukan oleh bu Susi adalah presentasi. Siswa diberikan hardcopy berupa materi yang ada pada powerpoint sehingga siswa dapat fokus memperhatikan materi yang sedang disampaikan guru. Guru juga senantiasa berinteraksi dengan siswa dan memberikan contoh soal di papan tulis agar siswa lebih memahami.

Hasil Wawancara:
1.      Kurikulum apa yang digunakan?
Jawab:
            Kurikulum yang digunakan di sekolah tersebut saat ini adalah kurikulum 2013, dimana bukan hanya aspek nilai saja yang dilihat melainkan juga keaktifan dari para siswa. Kurikulum 2013 telah diterapkan di sekolah itu sejak tahun 2015.

2.      Sistem evaluasi apa saja yang digunakan oleh guru kimia dalam satu semester?
Jawab:
            Menggunakan sistem evaluasi otentik dari K13, berupa aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sistem evaluasi K13 lebih mengutamakan pendekatan kepada siswa. Guru juga diusahakan lebih dekat dengan masing-masing siswa.

3.      Dalam pelajaran kimia, aspek (kognitif, afektif, psikomotorik) apa yang dikembangkan oleh guru kimia?
Jawab:
            Aspek yang digunakan oleh guru kimia itu selama pembelajaran terdiri dari tiga aspek, yaitu kognitif, afektik, dan psikomotorik. Aspek kognitif berupa nilai dari hasil evaluasi. Aspek afektif berupa keaktifan selama proses belajar, seperti bertanya, menjawab pertanyaan, serta menjelaskan di depan kelas. Sementara aspek psikomotorik berupa kemampuan siswa dalam praktikum. Namun,  aspek yang lebih diutamakan adalah aspek kognitif.

4.      Bagaimana IQ pada siswa yang diobservasi (IQ tertinggi, terendah, dan rata-rata di kelas yang diobservasi)?
Jawab:
            Menurut beliau IQ tidak dapat dilihat dari hasil selama belajar, tetapi harus melalui tes terlebih dahulu. Jika berdasarkan pemahaman, kelas tersebut agak kurang dibandingkan dengan kelas yang lain. Siswa di kelas tersebut lebih banyak bicara tapi sedikit bertanya dan membutuhkan pengulangan beberapa kali baru paham.

5.      Apa kendala dan kesulitan selama mengajar pelajaran kimia?
Jawab:
            Kendala serta kesulitan dalam mengajar yang berhubungan dengan materi pelajaran, yaitu libur panjang. Materi yang diajarkan setiap semester harus mengacu pada kurikulum. Sementara saat libur panjang, penyampaian materi akan terganggu. Sehingga terdapat kebimbangan yang dialami beliau, di satu sisi, beliau ingin menjelaskan materi hingga siswa tersebut paham sehingga mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama. Namun, di sisi lain beliau juga harus berpatokan pada kurikulum karena akan ada ujian akhir, dimana soalnya disamakan untuk MAN se-Tangsel sehingga beliau harus mempercepat dalam mengajar.

6.      Apa yang membuat bapak / ibu guru tertarik mengajar pelajaran kimia?
Jawab:
            Hal yang membuat ibu Susi tertarik dengan mengajar kimia, yaitu diawali saat SMA. Beliau mengaku senang dengan cara guru kimia mengajar di kelasnya. Meskipun banyak teman-temannya yang mengatakan guru itu galak, tetapi beliau justru tertantang untuk lebih memahami kimia. Mulai dari sinilah ia berpikir untuk menjadi guru kimia seperti guru itu.

7.      Latar belakang pendidikan guru kimia?
Jawab:
            Pendidikannya dimulai dari sekolah dasar SDN Cilenggang, kemudian dilanjutkan ke SMPN 1 Tangerang Selatan. Jenjang selanjutnya, yaitu SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, lalu melanjutkan ke perguruan tinggi di Universitas Negeri Jakarta atau UNJ. Beliau mulai mengajar sebagai guru magang di sekolah yang sama saat ini ia mengajar, yaitu MAN Serpong, pada tahun 1997 saat lulus jenjang S1.

8.      Kesan selama mengajar pelajaran kimia?
Jawab:
            Kesan yang dirasakan oleh ibu Susi selama mengajar kimia adalah menyenangkan dan mensyukuri. Menyenangkan karena dapat bergaul dengan anak-anak, beliau juga menganggap para siswa sebagai teman sehingga sering kali siswa curhat kepada beliau. Beliau juga merasa saat ada masalah di rumah, ketika sampai di kelas rasanya masalah itu menjadi hilang. Menyenangkan saat melihat para siswa mulai antusias dalam pelajaran kimia terutama ketika praktikum. Beliau mengatakan hal itu mungkin hanya bisa dirasakan oleh seorang guru sehingga sulit untuk digambarkan seperti apa detailnya. Menjadi guru kimia juga menjadikan beliau semakin bersyukur bahwa ilmu Allah itu sangat luas.

9.      Bagaimana guru kimia menumbuhkan minat dan ketertarikan siswa terhadap pelajaran kimia?
Jawab:
            Pelajaran kimia merupakan salah satu pelajaran yang dihindari oleh banyak siswa. Sehingga seorang guru kimia harus memiliki cara agar siswa tersebut tertarik pada pelajaran kimia. Cara yang dilakukan oleh guru yang kami observasi dengan memberikan kesan bahwa pelajaran kimia itu tidak sulit dan menyenangkan, serta cara berpakaian atau penampilan yang tidak menyeramkan. Kesan juga diberikan melalui cara penyampaian dalam mengajar yang ramah dan tidak menekan para siswa, serta melalui praktikum. Praktikum dapat membuat siswa tidak bosan dalam belajar, sehingga mereka bisa melihat sisi lain dari kimia, bukan hanya sekedar teori.  Beliau mengatakan hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat para murid senang dulu kepada kita baru kemudian senang kepada pelajarannya. Sehingga meskipun kimia itu sulit mereka tidak terbebani saat belajar. Selain itu juga dengan  memberikan motivasi bahwa mempelajari kimia dapat semakin memahami apa yang ada di bumi.

10.     Ketika siswa tidak mencapai target nilai, apa yang dilakukan guru kimia?
Jawab:
            Ketika siswa tidak memenuhi target berupa nilai standar, biasanya ia akan memberikan kesempatan pada siswa untuk memperbaiki nilainya dengan mengikuti remedial.

11.  Menurut guru kimia materi apa yang siswa sangat antusias/tertarik dengan pelajaran kimia dan juga materi apa yang kurang diminati kebanyakan siswa?
Jawab:
            Ibu Susi mengaku bahwa para siswa lebih antusias saat belajar materi larutan elektrolit serta asam dan basa. Hal ini dikarenakan pada saat pemberian materi, siswa tidak hanya dijejali teori saja, melainkan juga dengan praktikum. Perubahan berupa fisik maupun kimia pada saat praktikum lah yang membuat siswa semakin antusias. Contohnya larutan elektrolit dimana akan menghasilkan gelembung dan dapat menghantarkan listrik sehingga mampu menyalakan lampu.
            Pelajaran yang kurang diminati siswa adalah yang lebih mengarah kepada hitungan dan analisis, seperti kesetimbangan dan hasil kali kelarutan.
  
12.  Menurut guru kimia, metode pengajaran seperti apa yang bisa digunakan agar siswa tertarik dalam pelajaran kimia?
Jawab:
            Menurut beliau metode yang dapat membuat siswa tertarik dalam pelajaran kimia adalah metode eksperimen dan presentasi. Metode eksperimen dapat berupa praktikum di laboratorium atau di kelas dengan menggunakan bantuan berupa powerpoint.
            Hal yang paling penting dalam metode presentasi adalah penggunaan powerpoint sebagai media pengajaran. Bentuk powerpoint harus menarik dan mudah dimengerti oleh siswa seperti terdapat animasi agar siswa tidak bosan. 

13.  Apa pesan dari guru kimia untuk mahasiswa fakultas tarbiyah jurusan pendidikan kimia yang kelak menjadi penerus pendidik khususnya dalam mata pelajaran kimia?
Jawab:
            Jalani saja. Menjadi guru itu menyenangkan. Harus ditekuni bidangnya dan jangan merasa menyesal walaupun pada awalnya kita kurang respek dengan jurusan yang kita ambil. Karena Allah sudah memilihkan kita di bidang ini, maka dari itu wajib disyukuri dan dijalani. Keputusan Allah pasti yang terbaik.
            Jangan juga merasa putus asa bahwa pelajaran kimia bukan passion kita, karena pada awalnya ibu Susi juga tidak begitu memahami pelajaran kimia, beliau hanya senang dengan guru kimianya. Namun, setelah dijalani ternyata beliau juga mampu meskipun awalnya ingin di bidang lain. Buktinya sampai saat ini beliau masih dipercaya mengajar pelajaran kimia, dan kurang lebih sudah 20 tahun beliau menjadi guru kimia.

14.  Bagaimana sikap/perasaan Ibu jika ada siswa yang kurang sopan (kurang beretika dalam hal sikap dan tutur kata)?
Jawab :
            Langsung  ditegur, kenapa melakukan seperti itu? Karena segala sesuatu pasti ada sebabnya. Apakah anak itu kurang setuju dengan apa yang diajarkan atau mungkin di rumah sedang ada masalah, atau bisa juga karena temannya yang jail. Murid tersebut harus ditegur langsung karena jika dibiarkan nanti akan merembet. Selama ibu Susi mengajar, belum pernah ada murid yang tidak sopan, seperti lempar-lemparan kertas saat belajar. Mungkin sebatas ngobrol dengan temannya. Hal yang biasa beliau lakukan untuk menghadapi hal itu adalah dengan menegur murid itu langsung, “ayo coba jelasin tadi ibu jelaskan apa?”. Beliau mengatakan sampai saat ini, belum ada yang sampai mengatakan  kata-kata kotor atau kasar, seperti kata-kata binatang yang ada mungkin hanya bahasa kekinian, seperti gue, elu, dan bahasa gaul.




















SISWA
Observasi Siswa-Siswi
1.      Bagaimana etika (sikap dan tutur kata) siswa terhadap guru dari awal pelajaran sampai selesai?   
 Jawab:
            Etika (sikap dan tutur kata) para siswa terhadap guru dari awal pelajaran sampai selesai, secara umum dirasa telah cukup baik dan sopan. Kebanyakan, para siswa ketika guru memasuki ruang kelas, tidak lagi berbicara. Mereka duduk dengan rapi dan siap untuk belajar. Selain itu, para siswa juga menghargai guru mereka ketika sedang menjelaskan materi di depan dengan cara mendengarkan dan memperhatikan guru tersebut. Mayoritas siswa juga mempunyai tutur kata yang baik dengan guru. Contohnya ketika bertanya, para siswa menggunakan bahasa yang baik dan sopan. Tetapi, dari 33 murid yang ada, terdapat seorang siswi yang memiliki etika (sikap dan tutur kata) yang kurang baik. Siswi tersebut, lebih banyak mengobrol dan bercanda dengan temannya ketika gurunya sedang menjelaskan. Tutur katanya pun tidak sopan. Misalnya, ketika guru bertanya, siswi tersebut menjawabnya dengan teriak dan seperti bercanda. Kata-kata yang diucapkan kepada temannya pun dirasa kurang pantas

2.      Bagaimana respon siswa terhadap guru dan mata pelajaran kimia selama pelajaran?
Jawab:
            Respon para siswa terhadap guru dan mata pelajaran kimia awalnya agak pasif, dalam arti saat guru memberikan pertanyaan atau contoh soal, para siswa tidak merespon. Namun, saat guru memberikan contoh melalui animasi praktikum sederhana, mereka mulai merespon. Hal ini kemungkinan terjadi karena para siswa jenuh. Sebelum pelajaran kimia ini, mereka juga belajar pelajaran yang cukup menguras otak, yaitu matematika.
Kemudian guru membentuk kelompok, dimana satu kelompok terdiri dari empat orang. Setelah dibentuk kelompok mayoritas siswa antusias dan semangat. Antusias dan semangat para siswa terlihat dari respon mereka terhadap stimulus yang diberikan oleh gurunya. Contohnya, ketika guru memberikan soal untuk dikerjakan secara kelompok, para siswa terlihat antusias dan semangat untuk berdiskusi. Hal ini dapat terjadi mungkin karena pada saat awal para siswa belum memahami materi, sehingga saat ditanya tidak merespon. Namun, ketika mereka sudah paham, mereka terlihat antusias mengikuti pelajaran kimia. Tetapi tetap saja kami melihat ada seorang siswi yang terlihat jenuh dan tidak bersemangat. Selama pelajaran berlangsung, siswi tersebut hanya diam saja.

3.      Apa yang dilakukan siswa ketika mereka tidak paham dengan penjelasan guru?
Jawab:
           Ketika siswa tidak paham dengan penjelasan guru, mereka tanpa malu-malu segera bertanya kepada gurunya. Guru pun langsung memberikan umpan balik berupa penjelasan lebih lanjut.

4.      Apa yang dilakukan siswa ketika mereka paham dengan penjelasan guru?
Jawab:
           Ketika siswa telah paham dengan penjelasan guru, mereka menyatakan langsung bahwa mereka telah paham.

5.      Bagaimana perkembangan emosi siswa selama pelajaran berlangsung?
Jawab:
           Perkembangan emosi siswa selama pelajaran berlangsung tidak terlalu signifikan perubahannya. Rata-rata para siswa terlihat semangat dari awal pelajaran sampai selesai. Mereka juga terlihat selalu senang selama pelajaran berlangsung Namun, tak dapat dipungkiri, terdapat beberapa siswa yang terlihat bosan dengan menelungkupkan tangannya ke meja ketika proses pembelajaran telah berlangsug beberapa saat.

6.      Bagaimana gaya belajar siswa di kelas (visual, audio-visual, kinestetik)?
Jawab:
           Terdapat beragam gaya belajar siswa di kelas. Ada yang visual, audio-visual dan kinestetik. Gaya belajar visual terlihat dari beberapa siswa yang mewarnai atau menandai tulisannya tentang suatu materi menggunakan warna-warna yang cerah. Selain itu, terdapat beberapa siswa yang gaya belajarnya  kinestetik. Hal itu terlihat dari sikap nya ketika memperhatikan penjelasan guru, siswi tersebut menggerak-gerakkan kakinya.

7.      Kesulitan apa saja yang dihadapi siswa terhadap pelajaran kimia?
Jawab:
           Kesulitan yang dihadapi siswa terhadap pelajaran kimia yaitu mereka sulit untuk paham secara langsung dengan apa yang dijelaskan oleh guru mereka, karena guru tersebut terlalu cepat menjelaskan suatu materi. Meskipun demikian, para siswa segera bertanya ketika tidak paham dengan materi yang dijelaskan. Ketika observasi, materi kimia yang dibahas adalah “Hasil Kali Kelarutan”. Mayoritas siswa tidak paham menentukan nilai S dalam materi tersebut.
Wawancara Siswi
Kami mewawancarai salah satu siswa dari kelas XI MIA 2 di MAN 1 Tangerang Selatan. Ia bernama Manda.
1.      Apa pendapat dan kesan siswa terhadap pelajaran kimia?
Jawab:
Siswi tersebut menerangkan bahwa ia memiliki kesan biasa biasa saja terhadap pelajan kimia secara keseluruhan. Tetapi kadang-kadang ia merasa seru dengan pelajaran kimia tertentu. Siswi tersebut juga berpendapat bahwa ketika materi pelajaran kimia mudah, maka siswi tersebut bisa mengikuti. Ketika pelajaran kimia yang dibahas sulit, maka siswi tersebut langsung bertanya dengan menghampiri gurunya.

2.      Menurut siswa, guru kimia seharusnya seperti apa, yang berkaitan dengan pengajaran?
Jawab:
             Menurut siswi yang kami wawancara, seorang guru kimia seharusnya menerangkan suatu materi pelajaran secara rinci tetapi tidak terburu-buru. Guru harus menerangkan secara perlahan agar para siswa paham dengan apa yang dijelaskan. Guru kimia juga perlu mengadakan praktikum kimia yang  terkait dengan materi tertentu. Menurut para siswa mereka lebih paham dengan apa yang mereka praktikan.

3.      Materi apa yang siswi minati dan kurang minati (kurang suka) dari pelajaran kimia?
Jawab:
Materi yang diminati dari pelajaran kimia adalah materi Reduksi Oksidasi (redoks), sedangkan materi dari pelajaran kimia yang kurang diminati apara siswa adalah larutan penyangga. Karena menurut salah satu siswi yang kami wawancara, materi kimia Larutan Penyangga merupakan materi yang rumit dan kompleks, sehingga sulit dipahami.
Wawancara Siswa
Kami mewawancarai salah satu siswa dari kelas XI MIA 2 di MAN 1 Tangerang Selatan. Ia bernama  Aldi Oktaviansyah.
1.      Apa pendapat dan kesan siswa terhadap pelajaran kimia ?
Jawab :
            Menurut siswa tersebut, pelajaran kimia seru, ia menyukai pelajaran kimia, sebab ia ingin melanjutkan kuliah ke teknik elektro. Ia menyukai kimia tergantung mood nya yang sedang baik atau buruk, tetapi ia menyukai kimia sudah lama. Ia menyukai kimia karena menurutnya kimia sangat menantang, unik, dan membuat penasaran seperti: penelitian dan bahan-bahan yang bermanfaat untuk kehidupan.

2.      Menurut siswa, guru Kimia seharusnya seperti apa, yang berkaitan dengan pelajaran ?
Jawab :
            Menurutnya , guru kimia seharusnya lebih aktif, tidak canggung, dan bebaur kepada muridnya, tidak menutupi papan tulis saat menerangkan. Menurutnya jika guru hanya menghadap ke papan tulis, seperti hanya guru tersebut yang belajar, bukan menerangkan ke siswanya.

3.      Materi apa yang siswa minati dan kurang minati (kurang suka) dari pelajaran kimia?
Jawab :
            Siswa tersebut menyukai bab tentang unsur dan senyawa, dan hampir semuanya ia suka, tetapi ada yang ia tidak mengerti. Siswa itu merasa kurang mengerti pada bab hasil kali kelarutan (ksp) yang baru tadi diajarkan pada hari ini.

4.      Jika di sekolah ada laboratorium untuk praktikum, apakah sering melakukan praktikum ?
Jawab :
            Disekolahnya sudah ada laboratorium tetapi jarang melakukan praktikum, hanya tergantung bab yang perlu dipraktekan.

5.      Menurut siswa, bagaimana susana saat dikelas ?
Jawab :
Susananya gelap (redup), sehingga menurutnya kurang nyaman saat belajar.

6.      Apakah menggunakan infokus pada saat pembelajaran sangat nyaman ?
Jawab :
            Nyaman, jadi materi nya jelas, tetapi diselingkan dengan penjelasan di papan tulis, sehingga tidak semuanya menggunakan infokus contohnya saat contoh soal.



LAMPIRAN:




             





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Observasi Wawancara